Kamis, 05 Maret 2009

penipuan ilmiah spanjang sejarah

Dibawah in terdapay begitu banyak sekali sebuah pembohongan/kekeliruan besar sebuah
teori atau fakta ilmiah yg dilakukan oleh para ilmuwan, baik yang disengajakan ataupun tidak
disengajakan mengenai Evolusi.

Sebagian orang yang pernah mendengar "teori evolusi" atau "Darwinisme" mungkin beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi dan tidak berpengaruh sedikit pun terhadap kehidupan sehari-hari. Anggapan ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia.

Filsafat tersebut adalah "materialisme", yang mengandung sejumlah pemikiran penuh kepalsuan tentang mengapa dan bagaimana manusia muncul di muka bumi. Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun selain materi dan materi adalah esensi dari segala sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup. Berawal dari pemikiran ini, materialisme mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta.

Pendapat Darwin
Teori evolusi menyatakan bahwa semua makhluk hidup yang beraneka ragam berasal dari satu nenek moyang yang sama. Menurut teori ini, kemunculan makhluk hidup yang begitu beragam terjadi melalui variasi-variasi kecil dan bertahap dalam rentang waktu yang sangat lama. Teori ini menyatakan bahwa awalnya makhluk hidup bersel satu terbentuk. Selama ratusan juta tahun kemudian, makhluk bersel satu ini berubah menjadi ikan dan hewan invertebrata (tak bertulang belakang) yang hidup di laut. Ikan-ikan ini kemudian diduga muncul ke daratan dan berubah menjadi reptil. Dongeng ini pun terus berlanjut, dan seterusnya sampai pada pernyataan bahwa burung dan mamalia berevolusi dari reptil.

Skenario evolusi juga mengatakan bahwa ikan, yang berevolusi dari invertebrata, di kemudian hari merubah diri mereka sendiri menjadi amfibi yang dapat hidup di darat.

Piltdown Man
Pada tahun 1912, seorang dokter terkenal yang juga ahli paleoantropologi amatir, Charles Dawson, mengklaim telah menemukan tulang rahang dan fragment tengkorak di dalam sebuah lubang di Piltdown, Inggris. Kendatipun gigi dan tengkoraknya terlihat berasal dari manusia, akan tetapi tulang rahang tersebut lebih menyerupai kera. Spesimen ini lalu dinamakan "Manusia Piltdown". Fosil yang diduga berusia 500 ribu tahun ini dipajang di beberapa museum sebagai bukti kuat terjadinya evolusi manusia.

Pada tahun 1949, Kenneth Oakley dari Departemen Paleontologi British Museum mencoba melakukan "pengujian fluorin", metode baru yang digunakan untuk menentukan umur fosil-fosil kuno. Setelah pengujian fluorin dilakukan pada fosil manusia Piltdown, hasilnya sungguh mengejutkan. Ternyata tulang rahang manusia Piltdown tidak mengandung fluorin. Ini berarti tulang rahang tersebut terkubur kurang dari beberapa tahun yang lalu. Sedangkan tengkoraknya yang hanya mengandung fluorin dalam kadar rendah menunjukkan bahwa umurnya hanya beberapa ribu tahun.

Pada tahun 1953 silam, J.S.Weiner, K.P.Oakley bersama dengan ilmuwan Inggris lainnya mempublikasikan tesisnya, dan menyatakan bahwa Piltdown Man adalah sebuah kebohongan ilmu pengetahuan.

Setelah skandal ini terbongkar, fosil "Manusia Piltdown" dengan segera disingkirkan dari British Museum setelah lebih dari 40 tahun dipajang.

Kera purbakala dari negeri barat (Nebraska Man)

Di tahun 1922, Henry Fairfield Osborn, manajer American Museum of Natural History, mengumumkan telah menemukan sebuah fosil gigi geraham yang berasal dari periode Pliosin, di Nebraska barat dekat Snake Brook. Gigi ini dinyatakan memiliki ciri gigi manusia dan gigi kera. Fosil yang memunculkan polemik sengit ini diberi "nama ilmiah": Hesperopithecus haroldcooki.

Di tahun 1927, bagian lain dari kerangkanya diketemukan. Berdasarkan serpihan tulang ini, gigi tersebut ternyata bukan berasal dari kera ataupun manusia, akan tetapi milik spesies babi liar Amerika yang telah punah bernama prosthennops. William Gregory memberi judul artikelnya yang dimuat majalah Science dengan: "Hesperopithecus: Apparently Not An Ape Nor A Man (Hesperopithecus: Ternyata Bukan Kera Ataupun Manusia)".

Java Man
Java Man dianggap sebagai manusia kera, bukti fundamentalnya hanya ada sepotong tulang kaki, 3 buah gigi dan sebagian tulang tengkorak. Tulang kaki mirip manusia, sedang tulang tengkorak mirip manusia kera. Namun kedua bagian fosil ini ditemukan di tempat yang berjarak kurang lebih 14 m di atas sebuah batuan datar yang sama, dan di lapangan juga terdapat tulang tengkorak manusia yang sebenarnya, namun, kemudian sebagian fakta disembunyikan bertahun-tahun.

Penemu fosil-fosil ini yakni doktor Eugene Dubois, di mana ketika memasuki usia senja mempublikasikan bahwa fosil-fosil ini bukan bekas tulang manusia kera, tapi lebih mirip dengan tulang siamang (genus hylobates) yang besar. Namun pelaku teori evolusi menolak menerima pendapatnya.

Rekayasa Teori Haeckel
Teori Haeckel ini menganggap bahwa embrio hidup mengalami ulangan proses evolusi seperti yang dialami moyang-palsunya. Haeckel berteori bahwa selama perkembangan di dalam rahim ibunya, embrio manusia kali pertama memperlihatkan sifat-sifat seekor ikan, lalu reptil, dan akhirnya manusia.
Inilah fakta-fakta yang diterima luas di dunia ilmiah, dan bahkan telah diterima oleh para evolusionis sendiri. Dua pemimpin neo-Darwinis, George Gaylord Simpson dan W. Beck telah mengakui:

Haeckel keliru menyatakan azas evolusi yang terlibat. Kini telah benar-benar diyakini bahwa ontogeni tidak mengulangi filogeni. Pemalsuan Haeckel bermaksud menunjukkan bahwa embrio-embrio ikan dan manusia mirip satu sama lain.

Pada terbitan 5 September 1997 majalah ilmiah Science, sebuah artikel diterbitkan yang mengungkapkan bahwa gambar-gambar embrio Haeckel adalah karya penipuan. Artikel berjudul “Haeckel’s Embryos: Fraud Rediscovered” (Embrio-embrio Haeckel: Mengungkap Ulang Sebuah Penipuan).

Percobaan Urey Miller
Penelitian yang paling diterima luas tentang asal usul kehidupan adalah percobaan yang dilakukan peneliti Amerika, Stanley Miller, di tahun 1953. (Percobaan ini juga dikenal sebagai “percobaan Urey-Miller” karena sumbangsih pembimbing Miller di University of Chicago, Harold Urey). Percobaan inilah satu-satunya “bukti” milik para evolusionis yang digunakan untuk membuktikan pendapat tentang “evolusi kimiawi”. Mereka mengemukakannya sebagai tahapan awal proses evolusi yang mereka yakini, yang akhirnya memunculkan kehidupan.

Ilmuwan Amerika, J. P. Ferris dan C. T. Chen mengulangi percobaan Miller dengan menggunakan lingkungan atmosfer yang berisi karbon dioksida, hidrogen, nitrogen, dan uap air; dan mereka tidak mampu mendapatkan bahkan satu saja molekul asam amino. (J. P. Ferris, C. T. Chen, "Photochemistry of Methane, Nitrogen, and Water Mixture As a Model for the Atmosphere of the Primitive Earth," Journal of American Chemical Society, vol. 97:11, 1975, h. 2964.)

Coelacanth tidak mengalami evolusi
Hingga 70 tahun yang lalu, evolusionis mempunyai fosil ikan yang mereka yakini sebagai "nenek moyang hewan-hewan darat". Ketiadaan fosil bentuk peralihan antara ikan dan amfibi adalah fakta yang juga diakui oleh para evolusionis hingga kini. Namun sampai sekitar 70 tahun yang lalu, fosil ikan yang disebut coelacanth diterima sebagai bentuk peralihan antara ikan dan hewan darat. Evolusionis menyatakan bahwa coelacanth, yang diperkirakan berumur 410 juta tahun, adalah bentuk peralihan yang memiliki paru-paru primitif, otak yang telah berkembang, sistem pencernaan dan peredaran darah yang siap untuk berfungsi di darat, dan bahkan mekanisme berjalan yang primitif. Penafsiran evolusi ini diterima sebagai kebenaran yang tak perlu diperdebatkan lagi di dunia ilmiah hingga akhir tahun 1930-an.

Tanggal 22 Desember 1938, penemuan seekor ikan dari famili coelacanth di samudra Hindia, yang memberikan pukulan hebat bagi para evolusionis.

Akibat ledakan dahsyat pada zaman kambrium

Soal terbesar pada fosil organisme yang ditemukan sekarang adalah kurangnya proses di tengah evolusi organisme, munculnya kehidupan kadang kala terjadi secara tiba-tiba. Dalam catatan fosil sepanjang 3,8 miliar tahun, yang paling membingungkan adalah Cambrian Life’s Explosion atau di sebut Cambrian Life’s Big Bang, (Cambrian Life's Big Bang, artinya, sebagian besar binatang-binatang muncul secara tiba-tiba bagaikan “ledakan” pada zaman kambrium). Cambrian Life’s Explosion merupakan peristiwa penting dalam sejarah evolusi kehidupan global, jika diadakan penelitian terhadapnya, mungkin akan mengguncang teori evolusi yang konvensional.

Argumen inti dari teori evolusi Darwin adalah : species organisme mengalami variasi atau perubahan rupa secara berangsur-angsur. Namun di masa awal zaman kambrium yang sudah 530 juta tahun hingga sekarang, bentuk eksistensi kehidupan di bumi tiba-tiba mengalami lompatan dari satu ragam menjadi multiragam.

Suku Pigmi

Di awal abad 20, pencarian "mata rantai transisi yang masih hidup" ini menghasilkan sejumlah peristiwa yang mengenaskan, dan yang paling tidak berperikemanusiaan di antaranya adalah yang menimpa seorang Pigmi (suku di Afrika Tengah dengan tinggi badan rata-rata kurang dari 127 cm) bernama Ota Benga.

Ota Benga ditangkap di tahun 1904 oleh seorang peneliti evolusionis di Kongo, Afrika. Dalam bahasanya, Ota Benga berarti "teman". Ia memiliki seorang istri dan dua anak. Dengan dirantai dan ditempatkan dalam kurungan, ia dibawa ke Amerika Serikat. Di sana para ilmuwan evolusionis memamerkannya di hadapan khalayak ramai pada Pekan Raya Dunia di St. Louis bersama spesies kera lain dan memperkenalkannya sebagai "mata rantai transisi terdekat dengan manusia". Dua tahun kemudian, ia dibawa ke Kebun Binatang Bronx di New York di mana ia dipamerkan dalam kelompok "nenek moyang manusia" bersama beberapa sipanse, gorila bernama Dinah, dan orang utan bernama Dohung. Dr. William T. Hornaday, seorang evolusionis direktur kebun binatang tersebut memberikan sambutan panjang lebar tentang betapa bangganya ia mempunyai "bentuk transisi" yang luar biasa tersebut di kebun binatangnya dan memperlakukan Ota Benga dalam kandang bak seekor binatang. Setelah tidak tahan dengan perlakuan ini, Ota Benga akhirnya bunuh diri.

Sebagai Seorang yg beragama seharusnya kita percaya kepada ajaran agama masing2... sebagai seorang Islam kita percaya bahwa Manusia tercipta oleh 2 Gen Adam dan Hawa,
begitu juga dengan Kristen dan agama lain yg mempunyai ajaran masing-masing, oleh sebab itu jangan pernah percaya dengan sebuah teori apalagi fakta tentang Evolusi yg bertentangan dengan ajaran kita, MUSTAHIL manusia berevolusi dengan Kera, ada mata rantai terputus disitu, itulah yg selalu saya sampaikan kpd kawan2 kalau Lg bahas Evolusi, ternyata sekarang lebih banyak bukti Lg, Mungkiin karna terlalu Ego para Ilmuwan banyak yang menginkan sebuah pembuktian diri, sehingga memesongkan fakta-fakta lain untuk menjadikan Sebuah TEORI ALA NAMA Ilmuwan tsb, yang pada akhirnya akan terbongkar juga...... Besok kalo keluar Teori Azmanisme Gmana..??! apa Gak Repot tuh.... huehueuhehh.............Semoga bermanfaat......^o^


( Sumber: Dajiyuan dan Harun Yahya )


Komite pengendali lalu lintas udara Inggris pada tanggal 21 Nopember merilis berita, polisi Inggris pada 2 Mei tahun ini, di atas Birmingham menemukan benda misterius seperti UFO, dewasa ini masih diadakan penyelidikan lebih lanjut. Ini adalah pengumuman resmi terbaru pihak Inggis terhadap masalah UFO yang baru terjadi.

Menurut laporan media Inggris 22 Nopember, berita yang disebarkan dari komite pengendalian lalu lintas udara, pada 2 Mei jam 21:00 tahun ini, helikopter Inggris ketika sedang berpatroli di atas kota Birmingham, mereka tiba-tiba menemukan sebuah benda terbang mirip UFO terbang di jarak yang tidak jauh. Ukuran UFO yang bentuknya aneh tidak terlalu besar dan ia terus menerus memancarkan cahaya biru-hijau. Polisi yang di atas helikopter pada awalnya mengira itu adalah model pesawat. Namun setelah itu UFO tersebut malah mendekati mereka, jarak yang paling dekat sekitar 91 m, pilot helikopter terpaksa mengelaknya. Namun kelihatannya UFO tersebut tidak berniat pergi malah mengelilingi mereka, kelihatannya mereka sengaja mengejek dan provokasi. Polisi Birmingham segera menggunakan wireless melaporkan ke pihak militer Inggris dan departemen pengendali lalu lintas udara.

Dari informasi yang terungkap menunjukkan bahwa setelah pihak militer Inggris menerima laporan, mereka mulai segera mengaktifkan radar militernya dan menyisiri daerah sekitarnya, namun mereka tidak menemukan benda mencurigakan terbang di angkasa sekitarnya. Pada saat yang sama, departemen pengedalian lalu lintas udara Inggris juga mengatakan bahwa pemantauannya mereka tidak menemukan kejanggalan wireless mereka di udara.

Polisi yang berada di atas helikopter ketika menerima wawancara mengatakan, mereka menemukan benda terbang aneh yang tidak dikenal, itu pasti bukan model pesawat terbang atau layangan sejenisnya, bentuk luar dan kecepatan penerbangannya kelihatannya adalah sama dengan piring terbang yang diumumkan sebelumnya. Beberapa polisi ini mengatakan bahwa UFO tersebut kelihatannya punya "niat jahat" dan dilihat dari tampak luarnya kayanya bukan dibuat dari logam biasa.

Anggota komite pengendalian lalu lintas udara Inggris mengatakan, "Yang membuat orang tidak bisa memahami adalah, walaupun radar airport ataupun radar militer aktif namun tidak menemukan jejak apapun yang mencurigakan di atas Birmingham, bahkan wireless di atas helikopter juga tidak mengalami gangguan UFO."

Dari informasi yang diungkapkan, walaupun selama ini masih belum bisa dibuktikan tentang keberadaan UFO, dalam pemunculan UFO sekali ini sangat sesuai dengan kriteria dan pemahan manusia terhadap UFO.

8 Juni tahun ini, sebuah helikopter polisi Inggris juga menemukan suatu benda misterius yang mirip UFO. Polisi yang pengalaman dalam helikopter itu mengatakan mereka yakin itu adalah UFO. Meskipun helikopter polisi itu dilengkapi dengan kamera dan peralatan high-tech, polisi mengatakan bahwa mereka telah melihat dengan mata telanjang benda terbang tersebut, tetapi kamera pengintai di helikopter tidak berhasil mengambil gambar UFO tersebut.


( sumber : Dajiyuan )

karpet terbang jd nyata

Selama ini kita mengenal adanya "karpet terbang" dari dongeng anak-anak, seperti karpet ajaib dari Timur Tengah telah dilukiskan dalam dongeng legendaris "Seribu Satu Malam". Dongeng klasik mengenai Aladdin telah mendunia selama berpuluh-puluh tahun. Kini ilmuwan telah menjajaki kemungkinan membuat "karpet terbang".

Secara ilmiah, sebuah karpet seperti itu tidak mungkin bisa terbang tinggi mengelilingi dunia kecuali ada angin ribut yang menerbangkannya tanpa kendali. Jika kita duduk di atasnya karpet itu semakin tidak bisa melayang karena besarnya gaya tarik gravitasi bumi. Karpet tidak mempunyai mesin seperti pesawat terbang yang bisa mendapatkan gaya dorong sehingga bisa melaju dengan cepat dan akhirnya sayap pesawat menghasilkan gaya angkat yang cukup untuk mengangkat pesawat dari permukaan tanah.

Ilmuwan dari Universitas Harvard telah menjajaki kemungkinan membuat "karpet terbang". Seperangkap instalasi yang ajaib ini lebih cocok dengan gambar animasi Disney dan bukan cerita "seribu Satu Malam". Prof Lakshminarayanan Mahadevan, dkk dari Universitas Havard mengungkapkan, temuan ini bukan hanya angan-angan belaka. Sebab mereka telah meneliti kinetika ketika karpet lembut sedang bergelombang dalam fluida, dan ternyata ia juga bisa mengambang di udara.
Penemuan terbaru ini dilaporkan dalam harian Daily Post Ingris belum lama ini. Walaupun sekarang tidak ada karpet terbang ajaib yang bisa membawa orang melancong kemana-mana, namun para peneliti mengemukakan secara mutlak karpet bisa mengambang d iudara, dan benda ini panjangnya kira-kira 10 cm, tebal 0,1 mm, dan memerlukan frekwensi getaran pendorong sebesar 10 Hz, amplitudonya kira-kira 0,25 mm.

Untuk menerbangkan karpet seberat ini ia tidak dibatasi oleh ketentuan hukum fisika. "Karena pembangkit getaran dapat membangkitkan kekuatan getaran yang cukup, dapat membuat karpet terbang. Yang utama adalah getaran yang dihasilkan dari dorongan benda mengalir seperti udara dan air dapat menghasilkan kekuatan mengambang yang cukup," ujar Mahadevan.

Bila karpet mendekati permukaan air, dan di bawahnya dilapisi dengan semacam lapisan kertas logam, fluktuasi pergerakannya bisa menghasilkan tekanan yang cukup tinggi di celah antara karpet dan lantai. "Bila getaran merambat sepanjang gerakan lapisan kertas logam, akan mengakibatkan fluida mengalir, hingga menghasilkan tekanan, hingga melambungkan lapisan logam. Setelah ia melambung, kekuatan getaran akan mendorong lapisan kertas logam maju, inilah karakter dari kekuatan ajaib karpet yang terkenal."

Penemuan ilmiah Mahadevan, dkk ini tentu merupakan revolusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu fisika dan matematika. Tentu saja penemuan tersebut mesti diuji secara ilmiah, apakah memang sebuah karpet bisa diterbangkan dengan muatan seorang manusia, dan melayang-layang di udara seperti diceritakan dalam dongeng.

Mahadevan telah mempublikasikan idenya dalam sebuah majalah Physical Review Briefing. Penemuan mereka akan melahirkan mesin mikro yang gaya gesekannya kecil. Dan juga efek ini akan digunakan untuk benda mengambang yang lebih besar, termasuk manusia, agar karpet ajaib maju selangkah.

Sebuah lemparan yang tipis dan fleksibel dapat bergerak di permukaan air dan fluida lainnya, hal ini memberikan inspirasi kepada para ilmuwan. Dalam laporan disebutkan, masalah krusial karpet terbang mengambang di udara adalah melalui penekanan terhadap permukaan datar, misalnya udara yang berdekatan di permukaan darat, agar udara bergelombang, hingga menimbulkan tekanan. Kekuatan tersebut akan menghasilkan tekanan tinggi di antara ruang karpet dan permukaan lantai, hingga menyeimbangkan berat karpet.

Para ilmuwan tersebut mengemukakan, ketika mengambangkan karpet, getaran udara membuat ia melaju ke depan. Agar bisa menghasilkan kekuatan dorongan yang lebih besar, mempercepat kecepatan majunya karpet, mesti meletakan karpet ke dalam kondisi getaran udara yang lebih besar bila dibandingkan dengan luasnya.

Kunci dari mengapungkan dengan gaib suatu karpet adalah menciptakan dorongan ke atas dengan membua ia mendorong melawan udara yang berdekatan dengan permukaan horizontal, seperti lantai. Gerakan bergelombang tersebut menciptakan tekanan tinggi dalam ruang antara karpet dan lantai, "bisa menyeimbangkan beratnya."

Dia mengatakan untuk membuat sebuah karpet berat terbang, itu tidak dibatasi oleh hukum dalam fisika. Namun dia mengingatkan itu memerlukan gelumur yang cukup untuk mencapai kecepatan yang diinginkan. "jika anda ingin naik dengan lancar, anda perlu membangkitkan gelumur-gelumur kecil, namun anda akan lebih lambat."

Untuk sebuah karpet yang mampu ditumpangi seseorang, mesin yang membangkitkan getaran harus benar-benar mempunyai kekuatan besar, dan karpet harus dibuat dari bahan kayu yang ultra ringan. Namun dia mengharapkan pekerjaannya akan diusahakan menuju titik akhir, dengan demikian "seseorang akan merealisasikan mimpinya dan mengerakan khayalan tersebut menuju kenyataan."

Penelitian tersebut dilanjutkan oleh sebuah team dari University of St Andrews yang melaporkan "efek pengapungan di udara yang luar biasa" dengan menggerakkan gaya alami yang biasanya membuat objek melekat menjadi satu. Prof Ulf Leonhardt dan Dr Thomas Philbin, dari University of St Andrews di Scotland, telah menemukan suatu cara untuk membalik fenomena ini, yang dikenal sebagai gaya Casimir yang saling bertolak.

Penemuan tersebut pada akhirnya dapat mengarah ke mesin mikro tanpa friksi dengan bagian yang bergerak mengapung ke udara. Namun mereka mengatakan, paling sedikit secara prinsip efek yang sama dapat digunakan untuk mengapungkan benda yang lebih besar juga, walaupun seorang manusia, sekali lagi membuat catatan kemajuan pada karpet magis.

Gaya Casimir adalah konsekwensi dari kwantum mekanik, sebuah teori yang melukiskan dunia atom dan partikel subatom--yang tidak hanya merupakan kesuksesan paling besar dari teori fisika namun juga yang sangat mengagumkan.

Gaya tersebut diakibatkan baik oleh muatan listrik atau gravitasi, misalnya fluktuasi dalam semua medan energi yang mudah menyerap dalam ruang kosong intervasi antara objek dan sebuah alasan mengapa atom merekat bersama, juga menjelaskan sebuah efek 'lem kering' yang dapat membuat seekor tokek berjalan di atas langit-langit.

Sekarang ini, dengan menggunakan sebuah lensa khusus yang telah dibuat, Prof Ulf Leonhardt dan Dr Thomas Philbin melaporkan dalam New Journal of Physics bahwa mereka dapat menggerakkan gaya Casimir agar menjadi bersifat menolak daripada mengikat. Tim tersebut percaya hal tersebut dapat mulai digunakan untuk menghentikan benda kecil merekat ke yang lainnya.


( Sumber : Epoch Times )

Asteroid hampir nabrak kebumi


Pasadena – Asteroid yang melintas di dekat bumi dua hari lalu ternyata sangat berbahaya. Asteroid itu setara dengan yang jatuh di Siberia seabad lalu dan menyebabkan kerusakan besar.

NASA Jet Propulsion Laboratory melaporkan asteroid bernama 2009 DD45 itu hanya puluhan ribu kilometer di atas bumi. Jaraknya dekat dengan orbit satelit komunikasi dan seperenam jarak ke bulan.

"Itu sungguh hampir saja," kata astronomer Timothy Spahr dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.



Karang angkasa 2009 DD45 seukuran gedung bertingkat. Planetary Society mengatakan asteroid itu memiliki ukuran setara dengan yang meledak di Siberia pada 1908.

Meteorid lain yang dekat bumi adalah 2004 FU162 yang berjarak hanya 4.000 mil.

Ilmuwan di Siding Spring Observatory di Australia melihat 2009 DD45 dan mulai menjejak pada akhir Februari saat jaraknya hanya 1 juta mil.

Karang raksasa akan sangat dekat dengan bumi pada 2029 saat asteroid bernama 99942 Apophis berada dalam jarak 20.000 mil, kata Donald Yeomans dari Near-Earth Object Program Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena.

Tahun lalu asteroid 2008 TC3 terbakar di astmosfer di atas Afrika. Asteroid yang tidak berbahaya itu, diketahui hanya 19 jam sebelum jatuh ke bumi. Astronom hanya punya waktu enam jam untuk memberi peringatan akan jatuhnya benda angkasa itu.